Senin, 25 April 2016

Penginderaan Jauh

             Dewasa ini kita sering mendengar mengenai istilah penginderaan jauh. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan penginderaan jauh? Beberapa definisi mengenai penginderaan jauh antara lain :
- Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, dan fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau feomena yang dikaji (Lillesand dan Keifer, 1990 dalam Suryantoro, 2013).
- Penginderaan jauh merupakan aktivitas untuk dapat, mengidentifikasi dan menganalisis objek atau kenampakan dengan menggunakan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985 dalam Suryantoro, 2013)
- Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisa tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi (lingdren, 1985 dalam Suryantoro, 2013).
            Berdasarkan dari beberapa definisi tersebut, bisa disimpulakan bahwa penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni yang digunakan untuk memperoleh dan mengidentifikasi informasi mengenai objek, daerah, dan fenomena di bumi tanpa adanya kontak langsung dengan objek, daerah, dan fenomena yang ada di muka bumi. Tanpa adanya kontak langsung, artinya memerlukan suatu media atau alat yang digunakan untuk mengetahui objek, daerah, dan fenomena di muka bumi yang digunakan sebagai kajian.
            Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu yang sangat penting. Adanya penginderaan jauh kita dapat memperoleh data tentang fenomena yang ada di bumi dengan cepat dan murah. Penginderaan jauh cepat dalam memperoleh data  karena kita tidak perlu memakan waktu yang lama  untuk datang ke lapangan. Penginderaan jauh murah karena tidak perlu mengeluarkan dana yang digunakan untuk  ke lokasi untuk mendapatkan data. 

Komponen dalam Penginderaan Jauh
a. Sumber Tenaga
 Penginderaan jauh memerlukan sumber tenaga agar dapat berjalan dengan baik. Sumber tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh berupa sumber tenaga alamiah dan sumber tenaga buatan.  Sumber alamiah yang digunakan adalah tenaga matahari, sedangkan sumber buatan digunakan sebagai pengganti sumber matahari ketika malam hari. Malam hari, sumber matahari tidak dapat diterima, oleh karena itu diperlukan sumber tenaga buatan. Penginderaan jauh yang menggunakan sumber tenaga matahari disebut sumber pasif, sedangkan yang menggunakan sumber buatan disebut sumber aktif.

b.  Atmosfer
Interaksi tenaga dari objek ke sensor senantiasa melewati media atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Energi dari matahari sebagai sumber tenaga tidak seluruhnya sampai ke permukaan bumi, namun energi tersebut hanya sebagian kecil saja yang sampai ke permukaan bumi karena adanya interksi antara energi matahari dan atmosfer. Energi tersebut dihambat melalui serapan, hamburan, dipantulkan, dan diteruskan.

c. Interaksi Tenaga dengan Objek (Kenampakan Muka Bumi)
            Perekaman objek atau kenampakan muka bumi diperlukan wahana, tenaga alami, atau buatan, objek yang direkam, alat sensor, dan deteksi. Tenaga yang memancar ke permukaan bumi akan memantul dan direkam oleh alat sensor. Alat sensor terdapat alat untuk mendeteksi, di mana detektor yang ada pada alat dipasang pada wahana. Interaksi antara tenaga dengan kenampakan objek ini sendiri akan ada tiga kemungkinan dari pokok interaksi. Interaksi tersebut akan dipantulakan, diserap, ataupun ditransmisikan.

d. Sensor dan Wahana
            Sensor adalah alat yang digunakan untuk merekam data. Sensor ini berfungsu sebagai alat penerima  objek pantulan maupun pancaran yang direkam oleh detektor. Sensor dibedakan menjadi dua, yaitu sensor fotografik dan sensor elektronik. Sensor fotografik yang digunakan adalah kamera, sedangkan sensor elektonik menggunakan sensor yang bukan menggunakan foto.
            Wahana adalah kendaraan yang berfungsi sebagai alat untuk menyimpan alat perekam.  Merekam objek permukaan bumi bisa dilakukan di angkasa maupun di luar angkasa. Wahana yang digunakan di pengindraan jauh di antaranya balon udara, pesawat terbang, pesawat ulang-alik, dan satelit. Setiap wahana ini memiliki ketelitian yang berbeda-beda.

e. Perolehan Data
            Penginderaan jauh memerlukan cara untuk perolehan data. Perolehan data dalam penginderaan jauh melalui dua cara, yaitu dengan cara manual dan digital. Cara manual adalah cara yang dilakukan dengan menginterpretasi secara visual. Contohnya adalah foto udara yang diinterpretasi secara manual, dengan cara mendeliniasi baik secara stereoskopis maupun manoskopis. Cara digital dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer.

f. Pengguna Data
            Pengguna data adalah orang atau lembaga yang memakai data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya di bidang geografi, survey daerah terpencil, dan lingkungan. Pengguna data umumnya memilih data penginderaan jauh karena jauh lebih cepat dan hemat di dalam perolehan datanya. Data penginderaan jauh yang memiliki kerincian dan keandalan sangat dibutuhkan oleh pengguna data.

Manfaat Penginderaan Jauh di Disiplin Ilmu Lingkungan
            Penginderaan jauh memiliki banyak manfaat bagi disiplin ilmu Geografi dan Ilmu Lingkungan. Seperti yang telah diketahui, menurut Lillesan dan Keifer (1990) dalam Suryantoro (2013), penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, dan fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau feomena yang dikaji. Berdasarkan definisi tersebut, jelas penginderaan jauh sangat dibutuhkan oleh bidang ilmu yang saya tekuni selama ini, yaitu Geografi dan Ilmu Lingkungan.
            Pembuatan peta rupa bumi memerlukan data penginderaan jauh untuk mengetahui berbagai informasi yang tersirat yang ada. Berikut merupakan beberapa contoh dari penggunaan penginderaan jauh terhadap disiplin ilmu :
a. Ketika akan menganalisis daya dukung lingkungan di suatu kota, maka memerlukan data penggunaan lahan. Untuk memperoleh data penggunaan lahan dengan cepat dan tepat, maka bisa menggunakan penginderaan jauh seperti foto udara, citra quickbird, ataupun citra ikonos. b. Pemantauan titik api (hot spot) saat terjadi kebakaran lahan gambut di suatu daerah. Adanya penginderaan jauh memudahkan kita dalam mengetahui dimana, kapan, dan jumlah data hotspot dengan benar dan tepat tanpa harus menuju ke lokasi yang harus menggunakan biaya yang sangat besar.
c. Pembuatan peta suatu kawasan akan mudah dan cepat apabila menggunakan penginderaan jauh sebagai datanya. Sebagai geograf, tentunya penginderaan jauh sangat berguna sekali dalam menentukan kenampakan yang ada di muka bumi untuk membuat peta di suatu wilayah. Adanya penginderaan jauh tentunya akan menghemat biaya, menghemat waktu, dan memiliki ketelitian yang baik apabila di interpretasi secara tepat.

Daftar Pustaka

Suryantoro, Agus. 2013.  Penginderaan Jauh Untuk Geografi. Malang: Ombak.