Dewasa ini kita sering mendengar mengenai istilah penginderaan jauh. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan penginderaan jauh? Beberapa definisi mengenai penginderaan jauh antara lain :
- Penginderaan
jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek,
daerah, dan fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat
tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau feomena yang dikaji (Lillesand
dan Keifer, 1990 dalam Suryantoro, 2013).
-
Penginderaan jauh merupakan aktivitas untuk dapat, mengidentifikasi dan
menganalisis objek atau kenampakan dengan menggunakan sensor pada posisi
pengamatan daerah kajian (Avery, 1985 dalam Suryantoro, 2013)
-
Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan
analisa tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi
elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi
(lingdren, 1985 dalam Suryantoro, 2013).
Berdasarkan
dari beberapa definisi tersebut, bisa disimpulakan bahwa penginderaan jauh
merupakan ilmu dan seni yang digunakan untuk memperoleh dan mengidentifikasi
informasi mengenai objek, daerah, dan fenomena di bumi tanpa adanya kontak
langsung dengan objek, daerah, dan fenomena yang ada di muka bumi. Tanpa adanya
kontak langsung, artinya memerlukan suatu media atau alat yang digunakan untuk
mengetahui objek, daerah, dan fenomena di muka bumi yang digunakan sebagai
kajian.
Penginderaan
jauh merupakan suatu ilmu yang sangat penting. Adanya penginderaan jauh kita
dapat memperoleh data tentang fenomena yang ada di bumi dengan cepat dan murah.
Penginderaan jauh cepat dalam memperoleh data
karena kita tidak perlu memakan waktu yang lama untuk datang ke lapangan. Penginderaan jauh
murah karena tidak perlu mengeluarkan dana yang digunakan untuk ke lokasi untuk mendapatkan data.
Komponen dalam Penginderaan Jauh
a.
Sumber Tenaga
Penginderaan jauh
memerlukan sumber tenaga agar dapat berjalan dengan baik. Sumber tenaga yang
digunakan dalam penginderaan jauh berupa sumber tenaga alamiah dan sumber
tenaga buatan. Sumber alamiah yang
digunakan adalah tenaga matahari, sedangkan sumber buatan digunakan sebagai
pengganti sumber matahari ketika malam hari. Malam hari, sumber matahari tidak
dapat diterima, oleh karena itu diperlukan sumber tenaga buatan. Penginderaan
jauh yang menggunakan sumber tenaga matahari disebut sumber pasif, sedangkan
yang menggunakan sumber buatan disebut sumber aktif.
b. Atmosfer
Interaksi
tenaga dari objek ke sensor senantiasa melewati media atmosfer. Atmosfer adalah
lapisan udara yang mengelilingi bumi. Energi dari matahari sebagai sumber
tenaga tidak seluruhnya sampai ke permukaan bumi, namun energi tersebut hanya
sebagian kecil saja yang sampai ke permukaan bumi karena adanya interksi antara
energi matahari dan atmosfer. Energi tersebut dihambat melalui serapan,
hamburan, dipantulkan, dan diteruskan.
c.
Interaksi Tenaga dengan Objek (Kenampakan Muka Bumi)
Perekaman
objek atau kenampakan muka bumi diperlukan wahana, tenaga alami, atau buatan,
objek yang direkam, alat sensor, dan deteksi. Tenaga yang memancar ke permukaan
bumi akan memantul dan direkam oleh alat sensor. Alat sensor
terdapat alat untuk mendeteksi, di mana detektor yang ada pada alat dipasang
pada wahana. Interaksi antara tenaga dengan kenampakan objek ini sendiri akan
ada tiga kemungkinan dari pokok interaksi. Interaksi tersebut akan
dipantulakan, diserap, ataupun ditransmisikan.
d. Sensor
dan Wahana
Sensor adalah
alat yang digunakan untuk merekam data. Sensor ini berfungsu sebagai alat
penerima objek pantulan maupun pancaran
yang direkam oleh detektor. Sensor dibedakan menjadi dua, yaitu sensor
fotografik dan sensor elektronik. Sensor fotografik yang digunakan adalah
kamera, sedangkan sensor elektonik menggunakan sensor yang bukan menggunakan
foto.
Wahana
adalah kendaraan yang berfungsi sebagai alat untuk menyimpan alat perekam. Merekam objek permukaan bumi bisa dilakukan
di angkasa maupun di luar angkasa. Wahana yang digunakan di pengindraan jauh di
antaranya balon udara, pesawat terbang, pesawat ulang-alik, dan satelit. Setiap
wahana ini memiliki ketelitian yang berbeda-beda.
e. Perolehan Data
Penginderaan
jauh memerlukan cara untuk perolehan data. Perolehan data dalam penginderaan
jauh melalui dua cara, yaitu dengan cara manual dan digital. Cara manual adalah
cara yang dilakukan dengan menginterpretasi secara visual. Contohnya adalah
foto udara yang diinterpretasi secara manual, dengan cara mendeliniasi baik
secara stereoskopis maupun manoskopis. Cara digital dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer.
f. Pengguna Data
Pengguna
data adalah orang atau lembaga yang memakai data penginderaan jauh. Data
penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya di bidang
geografi, survey daerah terpencil, dan lingkungan. Pengguna data umumnya
memilih data penginderaan jauh karena jauh lebih cepat dan hemat di dalam
perolehan datanya. Data penginderaan jauh yang memiliki kerincian dan keandalan
sangat dibutuhkan oleh pengguna data.
Manfaat
Penginderaan Jauh di Disiplin Ilmu Lingkungan
Penginderaan
jauh memiliki banyak manfaat bagi disiplin ilmu Geografi
dan Ilmu Lingkungan. Seperti yang telah diketahui,
menurut Lillesan dan Keifer (1990) dalam Suryantoro (2013),
penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu
objek, daerah, dan fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu
alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau feomena yang dikaji.
Berdasarkan definisi tersebut, jelas penginderaan jauh sangat dibutuhkan oleh
bidang ilmu yang saya tekuni selama ini, yaitu Geografi dan Ilmu Lingkungan.
Pembuatan peta rupa bumi memerlukan
data penginderaan jauh untuk mengetahui berbagai informasi yang tersirat yang
ada. Berikut merupakan beberapa contoh dari penggunaan penginderaan jauh
terhadap disiplin ilmu :
a.
Ketika akan menganalisis daya dukung lingkungan di suatu kota, maka memerlukan data
penggunaan lahan. Untuk memperoleh data penggunaan lahan dengan cepat dan
tepat, maka bisa menggunakan penginderaan jauh seperti foto udara, citra
quickbird, ataupun citra ikonos. b. Pemantauan titik api (hot spot) saat terjadi kebakaran lahan gambut di suatu daerah.
Adanya penginderaan jauh memudahkan kita dalam mengetahui dimana, kapan, dan
jumlah data hotspot dengan benar dan
tepat tanpa harus menuju ke lokasi yang harus menggunakan biaya yang sangat
besar.
c.
Pembuatan peta suatu kawasan akan mudah dan cepat apabila menggunakan
penginderaan jauh sebagai datanya. Sebagai geograf, tentunya penginderaan jauh
sangat berguna sekali dalam menentukan kenampakan yang ada di muka bumi untuk
membuat peta di suatu wilayah. Adanya penginderaan jauh tentunya akan menghemat
biaya, menghemat waktu, dan memiliki ketelitian yang baik apabila di
interpretasi secara tepat.
Daftar
Pustaka
Suryantoro,
Agus. 2013. Penginderaan Jauh Untuk Geografi. Malang:
Ombak.
